Khasiat kulit manggis ternyata juga bisa untuk memerangi berbagai penyakit. Anda yang membaca tulisan ini
pasti pernah memakan buah manggis. Kalaupun ada segelintir yang belum,
melihatnya pasti pernah. Tapi, pernahkah Anda berpikir untuk memakan
kulit buahnya? Boro-boro! Padahal, komponen buah manggis yang paling
besar adalah kulitnya, yakni 70-75%. Sedangkan daging buahnya hanya
10-15%, dan biji 15-20 %. Menurut hasil penelitian Ir. Kasma Iswari,
tahun 2005, kandungan xanthone tertinggi terdapat dalam kulit buahnya,
107,76 mg per 100 gram kulit buah. Tapi, apa itu xanthone? Xanthone
adalah zat kimia alami yang tergolong senyawa polyphenolic, yang tak
ditemui pada buah-buahan lain. Karena itu, di dunia medis dan farmasi,
manggis dijuluki Queen
of Fruits. Tapi, apakah hanya xanthone yang dikandung kulit itu?
Ternyata, tidak. Seperti dilaporkan peneliti bernama Moongkarndi tahun
2005, kulit buah manggis juga mengadung catechin, potassium, kalsium,
fosfor, besi, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin C.
Xanthone ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman tahun 1855. Zat ini dikenal sebagai antioksidan tingkat tinggi dan bahan aktif yang stabil dalam keadaan panas ataupun dingin, termasuk ketika di dalam tubuh manusia. Kulit manggis mengandung antioksidan 17.000 hingga 20.000 orac per 100 ounce. Padahal, bahan lain berantioksidan tinggi, seperti wortel dan jeruk, masing-masingnya hanya 300 dan 2.400 orac.Orac adalah singkatan dari oxygen radical absorbance capasity, yakni kemampuan antioksidan menetralkan radikal bebas penyebab penyakit, seperti gangguan jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Karena sifatnya itu, xanthone mampu menjadi pelindung bagi sel-sel tubuh kita pada proses oksidasi, proses penuaan, atau prose perusakan sel tubuh oleh radikal bebas.
Ia juga berkhasiat sebagai antibakteri, antiinfeksi, antiradang, antilelah, antiinflamasi, antiaging, antiparkinson, antialzheimer, dan antialergi. Pada tahun 2002, seorang ilmuwan menemukan, xanthone efektif untuk menghambat kanker hati, kanker lambung, dan kanker paru. Bahkan, khasiatnya jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan obat kanker. Penelitian di Mahindon University, Thailand, 2004, menunjukkan bahwa pericarp manggis sangat efektif melawan kanker payudara pada manusia. Di tahun 2010 yang lalu, seorang dokter di Jakarta mengujikan kapsul buah manggis kepada sejumlah pasiennya yang menderita kolesterol tinggi, asam urat tinggi, dan kadar gula tinggi. Ternyata, setelah mereka mengonsumsi kapsul itu dalam satu bulan setiap hari, semua kandungan darah mereka itu menurun dan menjadi normal kembali. Jadi, amatlah wajar bila lagu Hitam-hitam si Buah Manggis tetap laris dari dulu hingga sekarang.
Bila ingin mendapatkan informasi lengkap tentang khasiat manggis tersebut, Anda bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya dari luar negeri atau menggiling kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek-apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul ekstrak kulit manggis.
Xanthone ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Jerman tahun 1855. Zat ini dikenal sebagai antioksidan tingkat tinggi dan bahan aktif yang stabil dalam keadaan panas ataupun dingin, termasuk ketika di dalam tubuh manusia. Kulit manggis mengandung antioksidan 17.000 hingga 20.000 orac per 100 ounce. Padahal, bahan lain berantioksidan tinggi, seperti wortel dan jeruk, masing-masingnya hanya 300 dan 2.400 orac.Orac adalah singkatan dari oxygen radical absorbance capasity, yakni kemampuan antioksidan menetralkan radikal bebas penyebab penyakit, seperti gangguan jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Karena sifatnya itu, xanthone mampu menjadi pelindung bagi sel-sel tubuh kita pada proses oksidasi, proses penuaan, atau prose perusakan sel tubuh oleh radikal bebas.
Ia juga berkhasiat sebagai antibakteri, antiinfeksi, antiradang, antilelah, antiinflamasi, antiaging, antiparkinson, antialzheimer, dan antialergi. Pada tahun 2002, seorang ilmuwan menemukan, xanthone efektif untuk menghambat kanker hati, kanker lambung, dan kanker paru. Bahkan, khasiatnya jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan obat kanker. Penelitian di Mahindon University, Thailand, 2004, menunjukkan bahwa pericarp manggis sangat efektif melawan kanker payudara pada manusia. Di tahun 2010 yang lalu, seorang dokter di Jakarta mengujikan kapsul buah manggis kepada sejumlah pasiennya yang menderita kolesterol tinggi, asam urat tinggi, dan kadar gula tinggi. Ternyata, setelah mereka mengonsumsi kapsul itu dalam satu bulan setiap hari, semua kandungan darah mereka itu menurun dan menjadi normal kembali. Jadi, amatlah wajar bila lagu Hitam-hitam si Buah Manggis tetap laris dari dulu hingga sekarang.
Bila ingin mendapatkan informasi lengkap tentang khasiat manggis tersebut, Anda bisa membacanya di buku berjudul Kulit Manggis Berkhasiat Tinggi, yang tersedia di Toko Buku Gramedia di seluruh Indonesia. Tapi, apakah untuk mendapatkan xanthone itu kita perlu mengimpornya dari luar negeri atau menggiling kulit manggis dulu untuk kemudian meminum airnya? Tidak. Sekarang, teknologinya sudah ada di Indonesia. Dan produk itu sudah beredar di apotek-apotek dan toko-toko obat terkemuka di kota Anda, dalam bentuk kapsul ekstrak kulit manggis.
0 komentar:
Posting Komentar